Lebih lanjut, dalam beberapa tahun ini kita sedang menghadapi dunia yang penuh gejolak, geopolitik, perang dagang yang semakin memanas dan juga perubahan iklim yang semakin nyata kita liat, pertumbuhan ekonomi global juga melambat dan tahun ini diperkirakan hanya 3,2 persen dan bahkan krisis ekonomi melanda beberapa kawasan.
“Alhamdulillah, ini patut kita syukuri, ekonomi dan politik Indonesia sangat stabil. Ekonomi tetap tumbuh diatas 5 persen, kita ketahui di kuartal pertama tahun ini tumbuh 5,11 persen, inflasi tetap terjaga” ujar Presiden RI.
Kata Jokowi bahwa hal ini, berkat Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang setiap hari senin selalu bertemu dengan para kepala daerah untuk menjaga inflasi disetiap daerah.
Tak hanya itu, kata presiden, pelaksanaan pemilu yang juga berjalan dengan baik, ini semua adalah modal dasar kita dalam membangun negara ini.
Namun untuk tumbuh lebih tinggi, lebih kompetitif dengan negara-negara lain ucap Jokowi, kita harus lincah, cepat dan taktis.
“Harus mampu memanfaatkan peluang sekecil apapun dan mampu memanfaatkan peluang yang sekarang ini sangat sempit
Oleh karena itu, akuntabilitas dan fleksibilitas harus dijalankan secara seimbang. Kita tidak boleh terbelenggu pada rumusan prosedur yang berorientasi pada proses, akan tetapi kita harus berani lebih fokus kepada hasil,”bebernya.
“Fokus pada capaian yang dirasakan manfaatnya oleh rakyat, fokus pada capaian yang membawa kemajuan negara ini,” tegasnya
Lanjutnya lagi, walaupun kita ketahui bahwa di regulasi dan di birokrasi sudah banyak dilakukan, namun regulasi tidak sinkron masih banyak kita temukan, prosedur birokrasi yang rumit juga masih banyak didalam praktek di lapangan.