Program ini memfasilitasi para petani dengan berbagai kemudahan, mulai dari penyediaan bibit, pupuk, dan pestisida, akses permodalan, serta pendampingan berkala dalam pengelolaan lahan. Selain itu, petani juga difasilitasi dengan asuransi pertanian untuk mengantisipasi gagal panen dan jaminan pembelian hasil panen oleh offtaker secara kontinu di atas rata-rata harga pasar.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Jember Imam Sudarmaji memberikan apresiasi atas pelaksanaan Program Agrosolution di daerahnya. Menurutnya program tersebut sangat efektif dalam mendorong peningkatan produksi padi, didukung kualitas produk non subsidi yang sangat baik. Program ini pun menjadi wadah bagi para petani, agar bisa meningkatkan hasil produksi secara maksimal. Sebelumnya, produksi padi sawah di Kecamatan Puger mencapai 7 ton per hektare.
Ia juga mengajak para petani di Jember yang belum tergabung dalam Program Agrosolution untuk turut berpartisipasi. “Sektor pertanian memiliki potensi besar untuk dikembangkan dalam menopang ketahanan pangan nasional sekaligus menjadi peluang bisnis bagi para petani. Melihat keberhasilan program di berbagai daerah, kami yakin produktivitas dan kesejahteraan petani dapat terus ditingkatkan,” lanjutnya.
Dengan optimalisasi tata kelola pertanian melalui Program Agrosolution, kesejahteraan petani dapat ditingkatkan secara signifikan. Program ini tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian, tetapi juga memberikan kepastian pembelian hasil panen secara berkala. “Melalui optimalisasi tata kelola pertanian pada program Agrosolution, kesejahteraan petani pun dapat kita tingkatkan,” pungkas Sudarmaji.(*)