Sementara itu, Kepala BSIP Sultra Abdul Wahab menyoroti pentingnya pengelolaan air yang efektif dalam menunjang produktivitas pertanian. Menurutnya, Konawe memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, namun membutuhkan dukungan infrastruktur yang memadai.
“Dengan pompa ini, petani bisa lebih mandiri dalam mengelola air untuk sawah mereka. Kami akan terus memantau dan memastikan pompa-pompa ini benar-benar bermanfaat dan terpelihara dengan baik,” jelasnya.
Program Pompanisasi di Konawe ini mencakup 847 unit pompa dengan ukuran bervariasi, lengkap dengan pipa hisap dan pipa pembuangan.
Distribusi alat ini dilakukan secara bertahap, sesuai dengan ketersediaan alat dan prioritas kebutuhan di lapangan. Petani yang terdaftar dalam Daftar Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL) akan menerima pompa ini setelah melalui verifikasi dari tim satgas darurat pangan Konawe.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Konawe, H. Gunawan Samad, menekankan pentingnya program ini dalam mengantisipasi krisis pangan.
“Konawe memang surplus pangan, tetapi kita tidak boleh lengah. Tugas kita adalah memastikan seluruh lahan yang ada dapat ditanami dan produktif. Pompanisasi ini adalah langkah strategis untuk mencapai itu,” katanya.
Di sisi lain, Babinsa Unaaha, Serka Untung, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan peran TNI dalam mendampingi petani di lapangan.
Menurutnya, kerja sama antara TNI dan Kementerian Pertanian bertujuan memastikan bahwa bantuan yang diberikan pemerintah dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh para petani.