FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) bekerjasama dengan ODI Advancing Learning and Innovation on Gender Norms (ALIGN) yang telah menyelesaikan studi. Kegiatan ini mengangkat tema “Norma Gender dan Partisipasi Politik Perempuan di Kegiatan Politik”.
Penyelenggaraan diseminasi hasil penelitian ini turut didukung oleh Forum Kajian Pembangunan (FKP). Studi ini bertujuan untuk mendalami peranan norma sosial untuk menggerakkan partisipasi perempuan Indonesia dalam kegiatan kampanye Pemilihan Presiden tahun 2024 dan memahami Peran Norma Gender dan Partisipasi Perempuan dalam
Kegiatan Politik di Indonesia.
Kegiatan ini dihadiri oleh dosen dan petinggi Universitas Indonesia UI yaitu Diahhadi Setyonaluri, PhD, Ella S. Prihatini, PhD, dan Prof. Dr. Dra. Ani Widyani Soetjipto, M.A serta Sucianti Suaib Saenong yang diundang khusus untuk kegiatan ini.
“Saya sebagai orang yang diwawancarai sebagai politisi perempuan. saya memberi beberapa alasan mengapa masih minimnya politisi perempuan di Indonesia. Pertama, perempuan yang masuk dunia politik harus selesai dulu dengan dirinya, izin suami, serta harus selesai dari urusan anak dan dapur,” ungkap Sucianti saat menjelaskan minimnya politisi perempuan, walau telah diberi kuota 30 persen kepada FAJAR.CO.ID, Selasa (22/10).
Lanjut politisi perempuan dari Partai Golkar ini, karena perempuan harus mendapat izin suami, sedangkan sangat langka seorang suami yang bukan politisi mengizinkan istrinya untuk terjun ke dunia politik, bahkan seorang suami politisi sekalipun belum tentu mengizinkan istrinya terjun kedunia politik apalagi bukan politisi.