FAJAR.CO.ID, KENDARI – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Kendari selama tahun 2024 berhasil menangani 110 kasus kebakaran di seluruh Kecamatan di Kota Kendari. Dan dari data yang disajikan, Kebakaran di Kota Kendari didominasi karena adanya korsleting listrik sebanyak 56 kasus, serta didominasi kebakaran bangunan sebanyak 62 kasus.
Kasus kebakaran terbanyak berdasarkan Kecamatan, pada posisi pertama berada pada Kecamatan Kadia, disusul pada posisi kedua, di Kecamatan Baruga, dan pada posisi ketiga berada di Kecamatan Kambu.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas (Kadis) Disdamkarmat Kota Kendari, Satriyawan Abu Yasid dalam rilis akhir Disdamkarmat Kota Kendari tahun 2024 kepada FAJAR.CO.ID, Selasa (31/12).
“Berdasarkan data Disdamkarmat Kota Kendari, penyebab kebakaran dari bulan Januari hingga Desember 2024 yakni didominasi oleh korsleting listrik sebanyak 56 kasus, kemudian karena pembakaran lahan alang-alang, sampah, tumpukan kayu, puntung rokok, dan terbakar sendiri sebanyak 23 kasus, lalu disebabkan BBM, Las listrik, petasan, kompor tabung gas, minyak, kayu tungku dan obat nyamuk sebanyak 19 kasus, belum diketahui penyebabnya sebanyak 11 kasus dan disebabkan karena disengaja oleh orang lain membakar rumah dan kendaraan sebanyak 1 kasus,”ungkapnya.
Lanjutnya, adapun jumlah kebakaran berdasarkan kecamatan dari Januari hingga Desember 2024, kebakaran terbanyak berada di Kecamatan Kadia sebanyak 22 kasus, disusul Kecamatan Baruga sebanyak 18 kasus, Kecamatan Kambu sebanyak 16 kasus, Puuwatu sebanyak 15 kasus, Kecamatan Mandonga sebanyak 11 kasus, Kecamatan Poasia sebanyak 10 kasus, Kecamatan Wua-wua sebanyak 8 kasus, Kecamatan Kendari sebanyak 5 kasus, Kecamatan Abeli sebanyak 2 kasus dan Kecamatan Nambo nihil kasus.