“Pelatihan ini juga upaya meningkatkan kolaborasi antar petani dalam produksi dan penerapan pestisida organik, guna menciptakan sistem pertanian yang lebih mandiri dan berdaya saing,” tambah Anggono.
Pelatihan ini mendapat sambutan antusias para petani Bulutana, mengingat edukasi yang disampaikan membuka wawasan baru bagi mereka dalam menghadapi tantangan pertanian yang selama ini digarap secara konvensional. Seluruh materi yang disampaikan dinilai tepat dalam mengatasi persoalan hama dan penyakit tanaman, sehingga kedepan bisa diterapkan secara optimal pada lahan.
“Kami sangat terbantu dengan program PKT BERSERI, yang sejak awal melakukan pendampingan untuk mendorong produktivitas pertanian. Seperti kali ini, penggunaan pestisida yang bisa dibuat sendiri menggunakan bahan yang ada di kebun. Ini sangat bermanfaat,” ujar salah satu petani.
Lurah Bulutana Naba, mengatakan program PKT BERSERI menjadi langkah strategis dalam memperkuat kapasitas petani lokal, guna menciptakan sistem pertanian yang tangguh, hijau dan berdaya saing. Hal ini melihat sasaran pendampingan yang sejak awal dilaksanakan di Bulutana, dengan berbagai inisiatif yang berorientasi pada implementasi pertanian berkelanjutan.
Dimana para petani tidak hanya diberikan pengetahuan secara teoritis, tapi juga praktik langsung dalam mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi, seperti serangan hama dan penyakit tanaman yang selama ini menjadi salah satu tantangan pengembangan komoditas pertanian setempat.
“Kami harap program ini terus ditingkatkan, agar para petani di Bulutana khususnya makin memahami sistem pertanian yang baik, serta mampu mendapatkan akses teknologi pertanian ramah lingkungan untuk meningkatkan produktivitas secara berkelanjutan,” harap Naba.(*)