FAJAR.CO.ID, KENDARI – Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Polres serta Polresta jajaran berhasil mengungkap puluhan kasus yang meresahkan masyarakat selama pelaksanaan Operasi Pekat Anoa 2025. Operasi ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia sejak 1 Mei hingga 15 Mei 2025 dan berlangsung selama dua pekan.
Fokus utama operasi kali ini adalah pemberantasan premanisme, serta penindakan terhadap berbagai bentuk penyakit masyarakat seperti minuman keras, narkoba, perjudian, dan prostitusi.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Sultra Kombes Pol Iis Kristian bersama Karo Ops Polda Sultra Kombes Pol Wasis Santoso, S.I.K, serta Dir Krimum Kombes Pol Dody Ruyatman, S.I.K kepada FAJAR.CO.ID, Jum’at (16/5).
“Selama Operasi Pekat Anoa 2025, pihaknya menangani sebanyak 71 laporan polisi dengan total 97 orang tersangka yang berhasil diamankan. Dari seluruh kasus yang ditangani, premanisme menjadi salah satu perhatian utama dengan jumlah kasus mencapai 32, melibatkan 51 orang tersangka. Rincian dari kasus premanisme tersebut meliputi 21 kasus parkir liar, 8 kasus pengrusakan, dan 3 kasus pemerasan,”ungkapnya.
Lanjutnya, beberapa praktek premanisme yang meresahkan masyarakat dilakukan oleh pelaku dengan modus parkir liar, pemalakan dan pengancaman terhadap masyarakat dengan menggunakan senjata tajam jenis badik.
“Para pelaku yang diamankan dalam kasus ini selain lanjut naik ke proses penyidikan, terdapat juga para pelaku yang diberikan pembinaan oleh aparat kepolisian untuk menghindari pengulangan tindak pidana serupa di kemudian hari,”terangnya.