“Seseorang yang diberi nama Aprilia Manganang tidak seberuntung kita semua. Saat dilahirkan dia punya kelainan pada sistem reproduksinya, hipospadia,” kata KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa di Mabesad, Jakarta, Selasa (9/3).
Hipospadia adalah suatu kelainan yang dialami oleh bayi laki-laki. Di mana letak lubang kencing pada bayi tidak normal. Pada beberapa kasus ditemukan pula uretra berada di pertemuan antara batang penis dengan kantong buah zakar. Kelainan ini terjadi sejak lahir.
Berdasarkan catatan medis, kondisi ini bisa menyerang 4 dari 1.000 bayi laki-laki yang lahir.
Kelainan hipospadia ini membuat alat vital Manganang berbentuk tidak sempurna. Karena lahir di pelosok, ditambah ayahnya, Akip Mangananh hanya berprofesi sebagai buruh perkebumanan, dan ibunya Suryati hanya sebagai asisten rumah tangga, membuat kelainan yang diderita Manganang tidak disadari.
Akibatnya, Manganang dianggap lahir sebagai seorang perempuan, karena alat vitalnya lebih mirip ke perempuan dibanding pria. Namun, berdasarkan pemeriksaan ketat yang dilakukan di RSPAD, tidak ditemukan organ internal perempuan di tubuh Manganang. Dia hanya memiliki organ internal laki-laki.
“Hormonal juga begitu, hormon normal, testosteronnya juga diukur sehingga secara faktual dan ilmiah kita yakin Manganang lebih miliki hormonal kategori normal laki-laki,” imbuh Andika.
Hasil pemeriksaan radiologi juga menyakinkan Manganang sebagai seorang laki-laki. Oleh karena itu, RSPAD memutuskan melakukan operasi korektif untuk menyempurnakan alat kelamin Manganag sebagai seorang laki-laki. Operasi ini dilakukan 2 kali. Dan saat ini Manganang sudah menjalani operasi pertama.