Bahkan menurutnya, kegiatan pencegahan radikalisme sudah lama dilakukan di kampus UHO tersebut dengan berbagai agenda seminar, sosialisasi akan bahayanya paham Radikalisme.
Senada dengan itu, Dir Intelkam Polda Sultra, Kombes Suswanto menyampaikan bahwa gerakan sekelompok orang yang berdampak pada ketidaknyamanan masyarakat akan menjadi target dan sasaran mereka untuk melakukan pengamanan tetapi dengan langkah-langkah edukasi dan pendekatan persuasif lebih dulu.
Karena dikhawatirkan, jika situasi dan kondisi tersebut tidak terkendali bisa berdampak pada munculnya isu SARA di Provinsi Sulawesi Tenggara yang kita cintai ini dan Indonesia. Maka dari itu pihaknya bakal melibatkan dan mengajak seluruh pemuka adat dan seluruh stakeholder agar bisa dan dapat bersama-sama memberantas bahaya radikalisme di Bumi Anoa ini.
“Dalam waktu dekat ini, insya Allah minggu depan kita akan mengagendakan kegiatan komunikasi sosial dengan para pemangku adat di Sultra. Tujuannya agar terjalin komunikasi sesama para pemangku adat sehingga dapat tercipta kerukunan antar suku di daerah yang sangat kita cintai ini,”pungkasnya. (ismar/FNN)