Cita menyebut saat dirinya ditawarkan menyanyi semua sesuai prosedur. Dia mengetahui acara itu dari manajernya bukan langsung orang Kemensos ke dirinya.
“Jadi waktu kemarin dipanggil, mereka itu memanggil aku ke manajer aku, mereka hire EO, EO nelpon ke manajer, manajer baru ke aku,” lanjutnya.
Oleh karenanya Cita yang tidak tahu apa-apa sempat mengatakan ke penyidik yang memeriksanya, bahwa mereka salah sasaran.
“Aku enggak tahu apa-apa. Waktu di sana (KPK) penyidik, aku bilang, “bapak salah sasaran sebetulnya harusnya yang dipanggil kalau enggak EO, manajer saya’. Karena mereka yang nge-deal, saya cuma nyanyi di sana. Jadi semua sudah sesuai pemanggilan artis,” tuturnya.
Dia juga baru paham mengapa namanya ikut terseret, ternyata salah satu yang ditangkap menyebut namanya.
“Jadi di sana Cita baru tahu di penyidik ternyata yang ditangkap 3 orang, yang ketemu sama aku Bapak (disensor), pas aku mau nyanyi dia nyamperin. Ternyata bapak ini menyebutkan nama Cita citata waktu di sidang,” ungkapnya.
Soal tarif nyanyinya saat itu, Cita enggan membebernya. Namun, tidak Rp150 juta seperti yang diungkapkan oleh mereka terlibat. Apalagi, Cita belakangan tahu ada aksi ‘sunat menyunat’.
“Rp150 juta dikeluarkan untuk aku, ada tiket pesawat karena kelas bisnis, hotel yang dibayar, uang transportlah mungkin. Tapi di kontrak bukan segitu. Tahu enggak, ada sunat menyunat, jadi sebelum ke artis disunat ke agency, EO ngambil uangnya, ke akunya sedikit. Memang sesuai rate aku, aku tidak bisa ngomong gamblang berapa,” paparnya.