“Kalau kita punya lebih dari satu fasilitas RS, salah satunya kita akan tunjuk sebagai pusat layanan pandemi COVID-19. Sehingga ada pemisahan pelayanan antara pasien umum dengan pasien COVID-19. Sehingga masyarakat bisa tetap berobat dengan tenang dan aman,” kata Sulkarnain Kadir.
Selain itu, kehadirannya diyakini mampu berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekira Rp 20–35 miliar setiap tahunnya.
“Jadi, selain bisa memberikan pelayanan kesehatan, hadirnya rumah sakit ini menjadi sumber pendapatan baru bagi daerah,” ungkap Sulkarnain Kadir.
Ketiga, pembangunan Puskesmas Kandari. Menurut Sulkarnain, tambahan faskes penting dilakulan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat.
Apalagi di Kecamatan Kandai yang belum memilik puskesmas sehingga kehadirannya kedepan bisa mengakomodir masyarakat setempat.
“Saya harap Kemenkeu segera melakukan pencairan supaya kami segera bisa menemukan mitra yang tepat untuk melaksanakan kegiatan ini. Saya sudah instruksikan seluruh OPD menyiapkan dokumen administrasi yang dibutuhkan agar anggarannya bisa segera dicairkan,” kata Sulkarnain Kadir.(KP/fajar)