SULTRA.FAJAR.CO.ID, SENGKANG — Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan berada di Kabupaten Wajo, Kamis (9/9/2021).
Nilai produksi padi dapat meningkat Rp3,3 triliun setelah Bendungan Paselloreng diresmikan.
Bendungan Paselloreng dan Bendung Gilireng dimanfaatkan mengalir daerah irigasi Gilireng seluas 8.510 hektare (ha).
Dari daerah yang dialiri ini, produksi per sekali panen dapat mencapai 51.060 ton. Belum termasuk produksi padi saat ini.
Bendungan Paselloreng dikerjakan Juni 2015 lalu dilaksanakan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk – PT. Bumi Karsa KSO biaya konstruksi Rp753,4 miliar. Proyek strategis nasional itu memiliki banyak manfaat.
Bendungan multifungsi juga dimanfaatkan sebagai sumber air baku untuk 4 kecamatan di Wajo sebesar 200 liter/detik, konservasi sumber daya air, pengendalian banjir Sungai Gilireng sebesar 1.000 m3/detik), perikanan air tawar, pengembangan pariwisata, dan potensi listrik 2,5 MW.
Sementara Bendung Gilireng dibangun sejak 2018 lalu oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan- Jeneberang memiliki lebar 50 meter dengan debit intake sebesar 16,34 m3/detik. Dilaksanakan KSO PT. Adhi Karya-PT. Jaya dengan anggaran senilai Rp 199 miliar.
Sedangkan untuk paket pekerjaan supervisi dikerjakan oleh JO PT. Multimera Harapan-PT. Oseano Adhitaprasarana senilai Rp 9 miliar.
Potensi irigasi Bendung Gilireng sebagai sumber air untuk irigasi yang akan disuplai dari Bendungan Passelloreng yang telah rampung pekerjaan konstruksinya. Dimanfaatkan mengairi daerah irigasi Gilireng seluas 8.510 ha.