“Kami juga sudah berupaya mencari jalan yang persuasif mendamaikan, mengadakan diskusi-diskusi untuk bagaimana kita menjaga situasi Kamtibmas di Provinsi Sulawesi Tenggara, yang saya tahu, sejak saya kecil di Provinsi Sulawesi Tenggara, suasananya sangat kondusif, toleransi antar umat beragama, toleransi antar etnis itu sangat tinggi di Sulawesi Tenggara, tapi karena perkembangan teknologi informasi, akhirnya banyak hoax yang menyesatkan dan menimbulkan konflik,” pungkasnya.(ismar/fajar)