“Saya memandang Gus Mus itu sebagai orang yang kira-kira kalau njenengan ingin melihat nabi secara visual ya seperti Gus Mus. Cuma kanjeng nabi tentu 1000 kali lebih dari Gus Mus atau di atas itu. Tetapi ada unsur kenabian di dalam perilaku para ulama seperti yang kita lihat di pesantren-pesantren itu. Salah satunya Gus Mus ini,” terang Gus Ulil, yang juga merupakan menantu Gus Mus.
Dikatakan Gus Ulil, sosok-sosok yang dinilai sebagai perwakilan Nabi Muhammad di era sekarang adalah memiliki ciri bahwa kehadirannya membuat orang lain merasa menjadi manusia seutuhnya.
“(Tentang manusia) itu temanya Gus Mus kalau pidato di mana-mana selalu soal manusia. Manusia yang menjadi manusia. Tindakan-tindakan Kiai Mustofa Bisri sehari-hari kalau saya bayangkan kanjeng nabi itu ya kira-kira seperti itu tindakannya,” tegas Gus Ulil. (dra/fajar)