FAJAR.CO.ID, KENDARI – Saat ini PT Tiran Grup melalui anak perusahaannya yang bergerak di bidang pertambangan, PT Tiran Mineral akan memulai pembangunan smelter berlokasi di Desa Waturambaha Kecamatan Lasolo Kepulauan Kabupaten Konawe Utara (Sulawesi Tenggara).
Sementara itu perusahaan tambang lainnya, PT Virtu Dragon Nickel Indonesia (VDNI) perusahaan asal Tiongkok yang sebelumnya juga telah rampung membangun smelter di Kecamatan Morosi Kabupaten Konawe (Sulawesi Tenggara).
Bahkan, smelter milik PT VDNI telah difungsikan dan saat ini telah memproduksi dan mengekspor nikel ke luar negeri secara berkelanjutan dengan mempekerjakan hingga ribuan karyawan.
Masyarakat Sultra berharap dengan beroperasinya smelter kedua perusahaan ini dapat mendorong laju perekonomian di daerah ini sehingga nantinya warga masyarakat bisa secepatnya menggapai kesejahteraannya.
Tak heran, PT Tiran Mineral dalam perencanaan kegiatan membangun Smelter ini diawali dengan kegiatan penataan lokasi dengan meratakan gunung yang ada di dalamnya.
Dan bila di dalamnya ada bahan galian atau kandungan mineral yang ditemukan, maka atas perintah Undang-Undang bisa mengambilnya untuk dilakukan penjualan sesuai Izin Usaha Penjualan yang telah diberikan, dan Tiran komitmen membayarkan pajaknya ke negara.
Direktur Utama PT Tiran Group, HM Sattar Taba, mengatakan progres pembangunan usaha tersebut sudah dalam tahap penandatanganan kontrak dengan pemangku kepentingan atau stakeholder.
“Insya Allah, ini kita lagi tahap penandatanganan kontrak untuk pengadaan smelter sebanyak dua unit dan selanjutnya setelah selesai akan kami tambah lagi dua unit,” kata Sattar Taba melalui keterangan resmi, baru-baru ini.