FAJAR.CO.ID, KENDARI – Dinas Penamanan Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ditargetkan ditahun 2022 ini untuk menarik investasi sebesar 31 triliun Rupiah dari sebelumnya di Tahun 2021 mencapai 27,93 triliun rupiah.
Dan berharap, agar perizinan yang sifatnya tidak terlalu besar untuk dikembalikan ke daerah.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas (Kadis) DPMPTSP Sultra, Parinringi, SE saat diwawancara oleh fajar.co.id usai mengikuti pembukaan festival UMKM di Pelataran MTQ, Senin (4/4) kemarin.
“Di tahun 2021 kemarin, itu kita dikasih target, kurang lebih 21 triliun rupiah, dan Alhamdulillah, walaupun ditengah Pandemi Covid 19, kita bisa tembus diangka 27,93 triliun, jadi naik kurang lebih 6 triliun rupiah,”ungkapnya.
Lanjutnya, nah, dari jumlah investasi yang ada di Sultra dengan total 27,93 triliun rupiah di tahun 2021, itu didominasi oleh investasi jenis sekunder, apa itu? Industri yang didominasi oleh PT. Obsidian Stainless Steel (OSS) dan PT. Virrtue Dragon Nickel Industry (VDNI), ada juga PT. Jhonlin, dan beberapa industri lain.
“Terus, itu dari Penanaman Modal Asing (PMA), dan untuk Penanaman Modal dalam negeri (PDMA) itu kurang lebih sekitar 423 miliar rupiah,”ujarnya.
Sambungnya, habis itu, tersier kayak perhotelan dan sebagainya, sehingga memang yang mendominasi sekarang, adalah investasi sekunder yaitu industri.
“Kalau bicara kontribusi, maka otomatis pemberdayaan pengusaha lokal kan, otomatis penyerapan tenaga kerja, itu bagian dari kontribusi yang nyata, seperti misalnya di PT. OSS itu sudah puluhan ribu tenaga kerja lokal yang dipekerjakan di PT. OSS dan PT. VDNI, belum lagi oleh PT. Jhonlin dan industri lainnya,”terangnya.