“Alangkah lebih baiknya kita memperdebatkan hal substantif, misalnya kalau kita ingin mengkritik Anies Baswedan ya kritik saja. Apa kebijakan dia, kepemimpinan dia yang kemudian kita harus kritik,” ujar Refly.
Refly pun berharap, “serangan” seperti yang dilakukan oleh Ruhut tidak muncul di pemilu 2024.
“Mudah-mudahan dalam kontestasi 2024 yang begini-begini nggak muncul,” tegas Refly. (wartaekonomi/fajar)