Dalam sambutannya, Gubernur Sultra H. Ali Mazi menyampaikan, Pemerintah Kanada sudah melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah Provinsi Sultra sekitar 30 tahun yang lalu.
“Dukungan terhadap peningkatan sumberdaya manusia, tenaga pengajar Universitas Halu Oleo (UHO) di bidang matematika dan ilmu pengetahun alam (IPA) atau dikenal dengan Eastern Indonesia University Development Project (EIUDP), proyek pengembangan air bersih atau dikenal dengan Care Canada, serta kegiatan dukungan pemenuhan dasar dan pelayanan publik atau dikenal dengan Basic Project,”papar Gubernur
Keseluruhan proyek ini, lanjut Gubernur, hampir mencakup semua wilayah kabupaten/kota di Sultra, khususnya untuk Proyek NSLIC/NSELRED. Proyek ini meliputi lima kabupaten/kota di Sultra yaitu Kabupaten Wakatobi, Bombana, Konawe Selatan, Kota Baubau dan Kota Kendari.
Kegiatan-kegiatan pada proyek tersebut sangat mendukung dan sejalan dengan kebijakan jangka menengah pembangunan Pemerintah Provinsi Sultra Tahun 2018-2023.
Sementara itu, dalam sambutan perwakilan Pemerintah Kanada Melisa Go, menyampaikan harapan agar hubungan dengan Kanada dapat terus terjalin dengan baik melalui perdagangan ataupun inovasi.
“Kiranya pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dapat terus menjalin dan meningkatkan kerjasama dengan UMKM dan dunia usaha di tingkat nasional yang sudah dirintis bersama NSLIC selama ini,” kata Melisa Go.
Proyek NSLIC/NSELRED berhasil mengembangkan berbagai inovasi di Sultra dalam bentuk produk unggulan antara lain pengolahan rumput laut di Wakatobi, integrasi peternakan sapi dan tanaman hortikultura di Konawe Selatan, produk olahan tepung ikan di Kota Kendari, produk olahan ikan asap di Kota Baubau, produk olahan VCO (Virgin Coconut Oil) di Bombana, yang seluruhnya terdiri dari 23 jenis produk yang dihasilkan oleh 19 UMKM yang menjadi dampingan proyek.(IMR/FNN)