FAJAR.CO.ID, JAKARTA– Arab Saudi telah menetapkan Hari Raya Idul Adha jatuh pada 9 Juli 2022. Keputusan itu, berdasar penampakan bulan Idul Adha, Hari Arafah (Youm ul Hajj) telah dikonfirmasi pada Jumat, 8 Juli 2022 dan perayaan Idul Adha akan dimulai pada Sabtu, 9 Juli 2022.
Keputusan Arab Saudi berbeda dengan Indonesia. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Zulhijah 1443 Hijriyah jatuh pada Jumat, 1 Juli 2022. Dengan demikian, maka Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah jatuh pada Ahad 10 Juli 2022.
Penetapan itu setelah Kemenag melakukan sidang Isbat pada Kamis kemari. Keputusan penetapan 1 Duzlhijjah didasarkan dari pantau hilal di 86 titik seluruh wilayah Indonesia. Proses pengamatan hilal kemudian menjadi pertimbangan penting dalam sidang isbat.
Lantas bagaimana menyikapi perbedaan itu? Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Abdullah Jaidi menjelaskan hal tersebut.
Abdullah Jaidi menjelaskan bahwa umat Islam yang berada di Indonesia sudah dianjurkan untuk berpuasa dari tanggal 1 sampai 9 Dzulhijjah sebelum perayaan Hari Raya Idul Adha.
Dia bilang, keputusan pemerintah bisa menjadi patokan umat muslim di Indonesia terkait waktu puasa Dzulhijjah 1-7 hari, dan puasa Tarwiyah 8 Dzulhijjah, serta puasa Arafah 9 Dzulhijjah.
“Kita ini kalau mau Puasa Arafah tanggal berapa? Karena Arafah itu adanya di sana (Arafah di Arab Saudi-red). Kenapa kita bingung? Kita ini dianjurkan puasa dari 1 Dzulhijjah sampai 9 Dzulhijjah,” kata Jaidi.
Jaidi menyebut bahwa umat muslim di Indonesia bisa menjalankan puasa hingga sabtu, 9 Juli 2022 mendatang bila mengikuti keputusan pemerintah yang telah menetapkan perayaan Hari Raya Idul Adha pada 10 Juli 2022.