“Saya sudah ketemu dan serahkan seragam sekolah. Mudah-mudahan bermanfaat untuk kedua anak ini,” ujarnya.
Terlepas dari itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bappilu) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golongan Karya (Golkar) Sultra ini tak memungkiri, bila diluar sana masih terdapat anak-anak yang berkeinginan untuk sekolah, namun pupus karena terkendala secara finansial.
Sehingga yang bilang hal ini menjadi tantangan, khususnya buat pemerintah itu sendiri. Sebab persoalan ketidakmampuan biaya pendidikan adalah tugas pokok pemerintah melalui Dinas Pendidikan untuk menjaminkan hak setiap warga negara.
Jika ditarik kebelakang, Pemerintah provinsi (Pemprov) Sultra melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), telah dianggarkan anggaran yang namanya “Sultra Cerdas”.
Harusnya kedua ini anak menjadi bagian yang berhak mendapatkan atensi dari Dikbud, guna mendapatkan kebutuhan dasar mereka untuk melanjutkan pendidikan di tingkat SMA.
“Mereka punya kemauan untuk bersekolah tapi tidak ditopang dengan kemampuan finansial. Contoh kedua anak ini, mereka sudah lulus, tapi tidak ada kemampuan orang tua untuk membelikan seragam sekolah,”imbuhnya
Olehnya itu, Ketua MKGR Sultra ini, berharap kedepannya baik Dikbud Provinsi maupun Kota sudah dapat mengidentifikasi mereka yang ingin melanjutkan pendidikan tapi terkendala dengan biaya.
“Saya kira kita siap untuk itu dengan dana yang sudah dianggarkan. Hanya mungkin cara identifikasi yang belum tepat. Sehingga mereka yang sangat membutuhkan kadang terlupakan,”pungkasnya.(IMR/FNN).