FAJAR.CO.ID, KENDARI – Upaya untuk menekan angka stunting harus dilakukan oleh semua pihak, baik dari lapisan pusat sampai ke lapisan Kelurahan, baik dari pemerintah maupun swasta dan masyarakat.
Sebab, penurunan angka stunting tidak bisa hanya mengandalkan satu pihak saja, tanpa kerjasama, partisipasi dan komitmen dari semua pihak maka program penurunan angka kasus stunting tidak akan bisa tercapai.
Hal itu diungkapkan, Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu, ia mengatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari telah mempersiapkan 3 strategi utama yang akan diprioritaskan dalam murunkan angka stunting di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
“Ketiga strategi itu diperlukan untuk mengurangi stunting dari saat ini 24 persen menjadi 14 persen. Strategi pertama, bagi remaja putri yang belum menikah diberikan intervensi, disarankan untuk mengkonsumsi tablet penambah darah,” ujarnya.
Kemudian strategi kedua, bagi yang sudah menikah dan ibu hamil perlu diintervensi melalui makanan tambahan untuk meningkatkan gizi maupun protein kepada ibu-ibu hamil.
Strategi ketiga, yakni menyasar anak usia 6 sampai 24 bulan yang juga perlu diberikan makanan tambahan tinggi protein seperti telur, ikan, daging dan susu.
Menurutnya, jenis makanan tersebut sudah lazim atau sangat mudah ditemukan di Kota Kendari. Sehingga, sudah sepatutnya angka stunting di Kota Kendari bisa lebih rendah.
“Bahan-bahan itu tersedia semuanya di Kota Kendari sehingga logika dan idealnya angka stunting di Kota Kendari harusnya lebih rendah,” ungkapnya.