FAJAR.CO.ID, KENDARI — Upaya Pemkot Kendari dalam menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak menemui beberapa kendala.
Salah satunya kerusakan alat perekam pajak (Tapping Box) yang dioperasikan pada sejumlah restoran (rumah makan) dan hotel.
Total dari 1.150 alat yang dipasang hanya 403 yang berfungsi. Sisanya sekira 747 unit rusak.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Kendari Satria Damayanti tak mengetahui penyebab kerusakan alat perekam pajak.
Berdasarkan informasi yang diterima dari jajaran, kerusakan alat perekam pajak cukup berat sehingga tidak dimungkinkan untuk perbaikan.
“Kami harap ada peremajaan atau pengadaan alat perekam pajak. Karena sudah ada beberapa alat perekam pajak yang sudah tidak bisa diperbaiki,” ungkapnya, kemarin.
Keberadaan Tapping Box kata dia, sangat membantu dalam memaksimalkan penerimaan daerah. Pasalnya melalui alat tersebut, pihaknya bisa melaksanakan pengawasan secara berkala dan terkoneksi langsung dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Lewat alat perekam pajak, pengelolaan PAD kita bisa semakin transparan,” kata Satria.
Selain pengadaan alat perekam pajak, pihaknya juga meminta pemkot selaku pemegang saham Bank Sultra untuk mengimbau perbankan meningkatkan fasilitas layanan sehingga bisa mengoptimalkan penerimaan daerah.
Misalnya, terkait nomor bayar yang harus terkoneksi antara sistem bank (teller) dengan aplikasi SIP-PAD (Sistem Informasi Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah) sehingga nilai (pajak) pada dashboard dapat terupdate secara realtime.