“Pembangunan Terminal LNG ini merupakan bagian dari komitmen kami bersama PLN untuk memberikan kehandalan pasokan listrik ke smelter Ceria Nugraha Indotama,” jelasnya.
Sebelumnya, pada tahun 2018, Ceria Nugraha Indotama dan PLN telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dengan total kapasitas 350 MW untuk tenaga listrik smelter Ceria Nugraha Indotama, dan akan menambah kapasitas sebesar 350 MW sehingga total penggunaan listrik Ceria Nugraha Indotama mencapai 700 MW.
PLN menyuplai listrik ke Ceria Nugraha Indotama melalui gardu induk smelter Kolaka dengan listrik yang bersumber dari PLTA Poso dan beberapa sumber renewable energy lainnya.
“Dengan penggunaan listrik PLN yang bersumber dari green energy ini, tidak terdapat carbon foot print pembangkitan listrik dari batu bara dalam proses produksi smelter Ceria Nugraha Indotama, sehingga produk olahan nikel yang dihasilkan akan memiliki carbon foot print/emisi karbon yang sangat rendah dibandingkan produk olahan nikel smelter lain yang beroperasi menggunakan listrik dari PLTU,” imbuhnya.(KP/fajar)