FAJAR.CO.ID, KOLAKA — Cuaca buruk pada akhir tahun 2022 lalu menyebabkan terjadinya sejumlah bencana alam di wilayah pesisir utara Kabupaten Kolaka, seperti di Kecamatan Samaturu.
Pada wilayah tersebut, sejumlah rumah dihantam angin puting beliung. Sedikitnya ada 24 unit rumah di Desa Tamboli menjadi sasaran amukan puting beliung.
Tak hanya itu, cuaca buruk juga menyebabkan sekitar 10 rumah di Kelurahan Tonganapo digenangi air laut.
Atas kondisi tersebut, Bupati Kolaka, H. Ahmad Safei, langsung memantau kondisi warganya pada wilayah yang rawan bencana itu, Senin (2/1).
Kunjungan Kolaka-1 ke Desa Tamboli dan Kelurahan Tonganapo disambut langsung Camat Samaturu, Kamal Arif.
Kamal Arif mengatakan, kunjungan Bupati Kolaka tersebut untuk memantau rumah masyarakat yang terdampak bencana angin puting beliung.
“Sebelumnya sudah diberi bantuan dari Dinas Sosial sesaat setelah bencana tersebut terjadi.
Bantuan yang telah diberikan berupa Sembako dan terpal. Sekarang tinggal menunggu bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD),” ujarnya.
Terkait genanganan air laut yang terjadi di Kelurahan Tonganapo, kata Kamal, itu disebabkan karena pintu air yang tertutup pasir laut.
“Pasir yang menutupi pintu air itu disebabkan oleh angin kencang dan ombak besar, sehingga pasir naik ke darat dan menutupi saluran air. Makanya setiap hari warga yang rumahnya tergenang, membuat saluran agar air tersebut bisa keluar,” katanya.
Agar kondisi tersebut tidak terus berlangsung, maka warga yang rumahnya terendam air tersebut mengusulkan kepada Bupati Kolaka agar dibuatkan infrastruktur pemecah ombak.