Rencananya, dalam seminar pariwisata yang akan digelar nanti, Awaluddin, selaku masyarakat penangkar tukik di kawasan pesisir Pantai Koguna akan diundang untuk membagi kisah perjuangannya melestarikan habitat penyu di daerahnya.
“Kita akan mencoba menghadirkan masyarakat penangkar tukik, paling tidak untuk menginspirasi kita semua dalam melestarikan lingkungan, terutama hewan-hewan endemik yang terancam punah. Margasatwa laut ini merupakan bagian dari daya tarik wisata kita di Sultra,” tambah Belli.
Kedepannya, kata Belli, Dinas pariwisata akan mencoba merancang semacam upaya-upaya kolaboratif lintas sektoral berupa model pelestarian tukik berbasis masyarakat lokal. Dalam semInar tersebut diharapkan ide-ide itu dapat dikongkritkan dalam bentuk rancangan aksi untuk pelestarian penyu.(IMR/FNN).