Sementara itu, Kepala Dikbud Sultra, Yusmin SPd MH mengakui, jika dirinya pun kaget karena harus menggantikan gurunya sendiri, yang memiliki pendidikan lebih kompeten bahkan S3 di luar negeri, dibandingkan dirinya.
“Tentu kami tidak bisa bekerja dengan baik, tanpa bimbingan serta arahan dari beliau, baik sebagai sekda maupun orang tua, yang selama ini tanpa henti bekerja dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan di Sultra. Dan inilah tantangan besar saya. Saya juga tidak bisa kerja sendiri tanpa bantuan dari semua jajaran, karena tidak ada yang bisa bekerja secara personal tanpa bantuan orang lain. Untuk itu, apapun yang kami lakukan, akan dilaporkan ke pak sekda. Jadi pak sekda tidak tinggalkan Dikbud tetapi lebih tinggi lagi beliau menaungi kita,” ucapnya.
Sekretaris Dikbud Sultra mengungkapkan, jika selama masa kepemimpinan Drs Asrun Lio MHum PhD telah banyak hal yang menjadi pembelajaran. Apa yang telah diprogramkan dan dirintis, tahun demi tahun terus mengalami peningkatan. Sarana prasarana di induk maupun di setiap unit juga mengalami peningkatan. SDM juga mengalami peningkatan. Kekompakan, rasa kekeluargaan, dan silaturahim terjalin dengan baik dibawah kepemimpinan Asrun Lio.
Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Sultra, Dra Munanah mengatakan, sebagai Ketua DWP Pemprov Sultra, dirinya akan terus memantau perkembangan DPW Dikbud Sultra. Termasuk pembentukan DWP pada KCD di daerah agar terus dilanjutkan.
“Kita sudah melakukan konsolidasi pada 17 kabupaten kota dan mereka sangat menyambut pembentukan DWP di KCD daerah. Ini merupakan PR bagi ketua yang baru untuk terus melanjutkan sambil terus melakukan sosialisasi senam Garbarata. Termasuk bagaimana mempertahankan bahkan meningkatkan posisi kita yang berada pada rangkin 4 e-reporting DWP se Sultra melalui keaktifan organisasi. Saya juga berpesan bahwa yang bergeser ini hanya Jabatan, tetapi hubungan silaturahim terus berjalan,” tutur istri Sekda Provinsi Sultra ini.