“Sehingga kita masih yakin, di menit-menit terakhir (masa jabatan) ini, kita masih bisa dapat angka-angka Rp. 600 miliar. Inilah mungkin kita harus kerja-kerja cerdas lagi untuk bagaimana pertumbuhan ekonomi kita, sehingga siapapun Bupati Konawe kedepan, masalah anggaran, masalah keuangan tidak akan susah lagi dia, biar APBN tidak bantu, kita sudah bisa hidup (membangun daerah), asal kita manfaatkan betul-betul pendapatan-pendapatan daerah,” terangnya.
Kata Kery, jadi pendapatan terbesar kita (Konawe) berasal dari Industri, seperti di site Morosi, jumlah tenaga kerja di Morosi ini sekitar 24 ribu tenaga kerja, dan 40 persen tenaga kerja berasal dari Kabupaten Konawe, dengan investasi industri sekira Rp. 85 triliun, ini di Morosi.
“Kalau 40 persen tenaga kerja dari Konawe, berarti itu ada sekitar 6 ribu putra-putri daerah kita yang bekerja dari sana, cuman yang jadi persoalan saya, kok masih ada demo, yang mengatakan kami belum kerja?
Ini yang saya diskusikan sama pak Sekda hampir berapa malam itu, kita harus cari dimana masalahnya ini?,”bebernya.
Lebih lanjut KSK mengatakan sehingga tenaga kerja kita hampir sekitar 6 ribu disini (Morosi), itu pendapatan pembayaran gaji selama 1 bulan itu sebesar Rp. 120 miliar.
“Dan kalau kita ikuti undang-undang pendapatan pajak daripada pendapatan gaji kita itu sudah berapa miliar yang Konawe dapat,”jelasnya.
Lebih lanjut kata Bupati Konawe dua periode ini, saat ini ia juga sedang mengenjot pembangunan kawasan industri baru di Kecamatan Kapoiala.
