FAJAR.CO.ID, KOLAKA UTARA – PT. Asdah Mineral Indonesia (AMI) Teken MoU dengan PT. Industri Kimia Nusantara Jaya (IKNJ) serta Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kolut terkait feasibility study dan penerapan teknologi pengolahan hydrometalurgi, Rabu (12/7).
PT. AMI selaku perusahaan pertambangan dan pengolahan mineral yang berbasis di Indonesia, telah menandatangani nota kesepahaman dengan PT. IKNJ.
MoU ini bertujuan untuk menjalin kerjasama dalam pelaksanaan pekerjaan Feasibility Study dan penerapan teknologi Hydrometalurgi dengan kapasitas 20 ton bijih nikel dan base metal lainnya.
Kerjasama ini merupakan langkah strategis bagi PT. AMI dalam mengembangkan industri Pengolahan di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Dengan adanya teknologi Hydrometalurgi yang ramah lingkungan, perusahaan ini berharap dapat menjadi tonggak dasar perencanaan pembangunan smelter nikel dan base metal yang inovatif.
Teknologi Hydrometalurgi merupakan metode pemrosesan bijih logam menggunakan pelarut air atau asam, yang dianggap lebih efisien dan ramah lingkungan dibandingkan dengan teknologi tradisional.
Dengan menerapkan teknologi ini, PT. AMI berharap dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan memberikan kontribusi yang lebih positif terhadap pembangunan berkelanjutan.
Melalui MoU ini, PT. AMI dan PT. IKNJ akan bekerja sama dalam melakukan studi kelayakan dan mengimplementasikan teknologi Hydrometalurgi pada bijih nikel dan base metal dengan kapasitas produksi sebesar 20 ton. Studi kelayakan ini akan menjadi dasar untuk perencanaan pembangunan smelter yang menggunakan teknologi Hydrometalurgi di Kabupaten Kolut.