Selain itu, ia menjelaskan pada saat pendalaman kasus, awalnya polisi menduga adanya aktor lain di balik penganiayaan ini. Hanya saja, dari hasil pendalaman yang lebih, ditemukan tidak ada otak lain selain DH.
“Justru kami melihatnya apakah ada aktor lagi. Sebenarnya begitu, makanya kami mencoba melakukan pendalaman yang lebih mendalam lagi, ternyata memang sampai di DH saja. Tidak ada hal-hal lain dan murni karena ketidaksukaan yang bersangkutan kepada korban,” jelasnya.
Lebih jauh, Kapolres menjelaskan sebelum dilakukan eksekusi, para eksekutor merencanakan lebih dahulu dengan melakukan pengecekan dan mempelajari kebiasaan korban. Setelah mengetahui situasi, barulah dilakukan eksekusi.
Selain itu, dalam pengungkapan kasus ini, ditemukan transaksi bank, dimana otak pelaku, DH mengirim uang kepada eksekutor sebesar Rp 2 juta.(IMR/FNN).