Sambung mantan Kapolda Sultra ini menambahkan bahwa tantangan yang keempat, berdasarkan hasil survei Bank Sultra pada tahun 2023, terdapat 4 aspek permasalahan dan isu strategis yang masih menjadi pembahasan.
“Yang pertama, pembangunan manusia, kedua, pemulihan ekonomi daerah, dan penanggulangan kemiskinan, tata kelola pemerintahan dan perlunya peningkatan kapasitas infrastruktur daerah dan wilayah terutama infrastruktur penunjang, sektor penunjang,”terangnya.
Kata jenderal tiga bintang ini, setidaknya, terdapat empat prioritas kebijakan pembangunan yaitu yang pertama, kualitas hidup masyarakat dan pemerataan akses terhadap layanan dasar, yang kedua, peningkatan daya saing perekonomian, peningkatan nilai tambah sektor-sektor unggulan, demikian tata kelola pemerintahan yang baik. Keempat, mengurangi kesenjangan antara wilayah, melalui peningkatan infrastruktur dasar dan wilayah untuk mendukung konektivitas.
“Tantangan Kelima, terkait pemilu, hasil pemetaan dari teman-teman Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), terdapat potensi kerawanan dalam proses tahapan pemilu. Yang pertama, praktek politik uang, yang kedua, potensi isu Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA) yang menunggangi kelompok kepentingan tertentu, yang dapat memicu konflik sosial yang mengadu domba kesukuan, yang berujung pada konflik sosial, dan yang ketiga, netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN),”imbuhnya.
Selanjutnya kata Andap, bahwa berdasarkan Indeks Potensi Kerawanan Pemilu (IPKP) dari 17 Kabupaten/Kota di Sultra, terdapat dua Kabupaten yang kategori rawan yakni Kabupaten Muna dan Kabupaten Muna Barat.