Lanjutnya, dan untuk BTS, itu yang akan kita rencanakan kedepan supaya skalanya lebih luas dan lebih besar.
“Karena kalau satu-satu kita berikan begini, kan mahal biayanya, tapi ini adalah penanggulangan sesegera mungkin supaya masyarakat tidak ketinggalan informasi, apalagi saat ini jaman globalisasi dan digitalisasi. Seperti tadi kasus di Sawapudo, jelas sekali dia (warga) bilang, sudah satu minggu perang Israel dengan palestina, kita baru tahu, kalau turun di Kota Kendari, itu kan kasus pak, dan ini harus direspon. Artinya apa masyarakat tidak punya akses internet,”tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Kominfo Konawe, Drs. H. Muh. Akib Ras, M.Si mengatakan bahwa apa yang menjadi keluhan warga akan diusulkan dan selanjutnya pihak Kominfo Konawe akan melakukan peninjauan lahan sekaligus untuk menentukan lokasi pembangunan BTS di wilayah itu.
“Insya Allah, kita akan mengusulkan untuk daerah ini yang penting, asal daerah ini menyiapkan lahan untuk pembangunan BTS, itu tidak luas hanya 20×20 meter persegi yang dibutuhkan, dan ini nanti akan dihibahkan, dan kami akan usulkan dan mudah-mudahan di tahun 2024. Insya Allah, kami dan Bupati akan merealisasikan hal itu,”ucapnya.
Sambungnya lagi, dan untuk BTS ini, akan kami tinjau dimana akan kita letakkan diantara 5 Desa ini, agar dapat mengakses 5 Desa ini.
“Jadi kita cari lokasi yang pas, di daerah tengah, agar kelima desa ini bisa mengakses, dan desa yang telah ditentukan itulah, yang akan menyiapkan lahan,”pungkasnya.(IMR/FNN).