“Harapan kami, agar dikeruk itu Kali Kadia dan diperbaiki salurannya atau drainasenya, supaya arus air tidak tersumbat. Ini sudah tiga kali seminggu ini masuk air, dan airnya sampai di paha orang dewasa,”ucapnya
Lanjutnya, dan sampai saat ini sudah tiga kali banjir belum pernah ada dapat bantuan dari pemerintah.
“Jangankan dapat bantuan, pemerintah saja datang lihat kami saja tidak ada. Masa dibagian belakang (RT 04 RW 03) ada dapat bantuan, sedangkan kita disini tidak dapat.
Kenapa kasihan kita disini, sudah tiga kali terendam banjir, tidak pernah ada (bantuan),”curhatnya.
Sambung salah satu warga Idham mengatakan bahwa sampai saat ditempatnya belum ada pendataan korban banjir dari pihak RT 06 RW 03.
“Itu yang saya tidak tahu, yang pasti kami sebagai warga yang terdampak banjir belum pernah didatangi untuk di data, apakah pak RT dia data sendiri, saya tidak tahu, yang jelas sampai saat ini belum ada yang datang mendata dari pihak RT atau Dinas terkait. Kalau disini, saya perkirakan ada 30an Kepala Keluarga, ini khusus di daerah sini, ini bicara KK, karena disitu ada juga rumah kost yang petak-petak,”tambahnya.
Masih di Lorong Segar, Nurhayati warga RT 05 RW 03, Kelurahan Pondambea, Kecamatan Kadia mengatakan kalau di RT sini kemungkinan ada 10 rumah yang terdampak,
“Disini saya perkirakan ada 10 rumah, rumahku, rumahnya Dodi, rumah bapaknya Udin, terus tetangga saya sebelah kanan, terus dibelakang ada rumahnya pak Rudi, mamanya Tini dan rumahnya bojan, dan sisa ada dibagian belakang arah Kali, tapi kalau data lengkap bisa ke Ketua RT,”jawabnya.