Bernardus menambahkan bahwa harga realisasi rata-rata terjadi penyesuaian dari AS$14.239/t pada 4T23 dan AS$ 21.672/t pada 1T23 menjadi AS$ 12.651/t pada 1T24, menunjukkan perubahan sebesar 11% dan 42%. Meskipun harga nikel berfluktuasi, Perseroan berhasil mempertahankan Beban Pokok Pendapatan.
“Secara year-on-year, Beban Pokok Pendapatan Perseroan turun sebesar 8%, dari AS$ 228,2 juta pada 1T23 menjadi AS$209,8 juta pada 1T24, dan juga lebih rendah 10% dibandingkan triwulan sebelumnya,”ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa selain mendapatkan keuntungan dari harga komoditas yang lebih rendah, Perseroan tetap fokus pada peningkatan efisiensi dan pengurangan biaya sambil terus meningkatkan disiplin dalam praktik-praktik penambangan yang baik.
Untuk diketahui, konsumsi dan harga rata-rata High Sulphur Fuel Oil (“HSFO”), diesel serta batubara PT Vale sebagai berikut :
Volume HSFO (barel) pada 1T24 sebesar 425.301, sedangkan pada 4T23 sebesar 396.234 dan pada 1T23 sebesar 557,543.
Harga rata-rata HSFO perbarel pada 1T24 seharga AS$ 85,63, sedangkan pada 4T23 seharga AS$ 90,93 dan pada 1T23 seharga AS$ 77,59.
Volume Diesel (kilo liter) pada 1T24 sebanyak 18.473, dan pada 4T23 sebanyak 19.435, dan pada 1T23 sebanyak 15.241.
Harga rata-rata diesel perliter pada 1T24 seharga AS$ 0,84, dan dibandingkan pada 4T23 seharga AS$ 0,90 dan pada 1T23 seharga AS$ 1,02.
Volume batu bara (ton) pada 1T24 sebanyak 117.115 dengan harga AS$ 176,85 perton, dan dibandingkan pada T423 sebanyak 100.789 ton seharga AS$ 198,01 perton dan pada T123 sebanyak 56.268 seharga AS$ 421,94 perton ,dan harga batu bara ini disajikan dalam basis Wet Metric Ton (WMT) dan Cost & Freight (CFR)