“Dia (pelaku) yang membawa anak panah menang mau menyerang saya. Makanya saya lawan dan saya tembak dia. Saya juga merasa bahwa ini sesuai SOP,” jelasnya.
Setelah menembak pelaku, ia pun membawanya masuk ke dalam warkop dan melakukan interogasi awal. Saat itu, ada dua orang yang ditangkap dan dibantu oleh warga sekitar.
Dia bilang, dua warkop itu menjadi tempat favoritnya selama menjadi polisi di Direktorat Narkoba Polda Sulsel. Hanya saja selama bulan ramadan, ia hanya singgah di sana saat menjelang berbuka puasa saja.
“Itu semua pelaku, ada seseorang yang ia cari di Warkop Megazone dan melakukan penyerangan. Pasca kejadian juga saya masih stay di sini. Insya Allah kondisi di sini sudah aman dari penyerangan,” tandasnya.
Kapolsek Panakkukang, Kompol Jamal, mengatakan, 12 pemuda itu masih dimintai keterangan atas aksi penyerangan yang terjadi selepas berbuka puasa itu.
“12 yang ditangkap, tiga orang di antaranya menyerahkan diri dan didampingi orang tuanya karena mengakui perbuatannya,” katanya kepada wartawan.
Saat ini para pemuda itu masih ditahan di Mapolsek Panakkukang untuk diproses hukum. Sementara satu pelaku yang ditembak karena mengancam polisi dan pengunjung warkop pakai anak panah, telah dirawat di RS Bhayangkara.
“Pelaku yang mendapat tindakan tegas terukur itu sedang menjalani rawat jalan,” jelas Jamal. (Ishak/fajar)