SULTRA.FAJAR.CO.ID, KENDARI – Aliansi Pemuda Pelajar (AP2) Sulawesi Tenggara (Sultra) Gelar Konferensi Pers mengugat tidak transparannya anggaran penyelenggaraan Musyawarah Daerah (Musda) bersama KNPI Ke XV Provinsi Sulawesi Tenggara yang beberapa waktu lalu dilaksanakan.
Dalam konferensi persnya, Ketua Dewan Pembina AP2 Sultra La Ode Hasanuddin Kansi mengungkapkan kekecewaan terhadap hal tersebut.
“Pada intinya kali ini, saya selaku anggota panitia dalam kegiatan musda KNPI Kemarin, saya perlu tahu dan harus ada transparansi pengunaan anggaran, berapa anggaran masuk dan berapa anggaran keluar ini yang menjadi polemik kita di teman-teman panitia sampai hari ini, karena belum ada transparansi pengunaan anggaran dan darimana saja itu anggaran,” kesalnya saat konferensi pers di sekretariat AP2 Sultra, Kamis (10/8/2021).
Lanjutnya, Apalagi kemarin banyak bocoran, kita dengar banyak sumbangan-sumbangan yang diduga dari pihak pertambangan, dan ini yang lagi kita telusuri, termasuk pembayaran hotel, khan kemarin ada dua hotel yang kita gunakan yakni Hotel Plaza inn dan Hotel Athaya, inilah bill hotel hari ini sudah kami dapatkan dan kami sudah tahu jumlah penggunaan anggaran itu, tapi anggaran masuk ini kita belum tahu berapa sedangkan anggaran yang digunakan kami sudah bisa kami telusuri, tapi yang masuk ini tidak adanya transparansi oleh bendahara panitia kemarin, dan bahkan hari komunikasi sangat susah kita bangun dengan bendahara panitia.
“Kalau memang ini sumbangan-sumbangan masuk untuk kegiatan KNPI dan tujuan untuk memenangkan anak gubernur, ini Khan bisa masuk gratifikasi,”ujarnya.