Pada sesi kedua tersebut masyarakat yang hadir mewakili desanya masing masing, desa menginginkan adanya bantuan lain lain seperti infrastruktur jalan dan tanggul pemecah ombak, karena sebelumnya pihak perusahaan PT GMS telah merealisasikan beberapa bantuan seperti Asrama Mahasiswa Laonti, bus Sekolah, tempat ibadah di sembilan desa, ambulance laut, dana kompensasi, kemudian beasiswa bagi siswa yang berprestasi, dan pembagian sembilan bahan pokok.
Menanggapi dari penyampaian masyarakat lingkar tambang dalam kegiatan tersebut. Project Manager PT GMS, Muhammad Aris ST mengatakan terkait infrastruktur jalan yang diinginkan masyarakat, sudah sejak awal atau dari dulu pihak perusahaan PT GMS juga sangat berkeinginan adanya pembuatan infrastruktur jalan tersebut.
“Namun pihak perusahaan terkendala dengan tersedianya lahan, kalau soal kesiapan membantu masyarakat untuk adanya pembuatan jalan tersebut, pihak perusahaan PT GMS sangat merespon itu,” ujar Aris.
Sebaiknya kata Project Manager PT GMS ini, lahannya dihibahkan/dibebaskan dulu sehingga pihak kami baru bisa melakukan apa yang diinginkan masyarakat lingkar tambang tersebut.
Sementara itu ditempat yang sama, Konsultan tambang PT GMS saat diminta tanggapan soal isu dampak lingkungan, ia mengatakan bahwa pihak perusahaan sudah melakukan langkah-langkah yang dimaksud tersebut dalam mengantisipasi adanya pencemaran lingkungan.
“Adapun soal isu yang beredar luas itu karena adanya perubahan iklim alam sehingga terjadi hal hal yang tidak kita inginkan, meski begitu pihak perusahaan terus berbenah dan memperbaiki sehingga apa yang menjadi pokok permasalahan yang mencuak selama ini bisa teratasi,”pungkasnya.(ismar/FNN).