Eksekusi Lahan di Makassar Batal Karena Faktor Keamanan, Ricky Lakukan Upaya PK Ketiga

  • Bagikan

Pada 4 Desember 1992 Soedirman Aliman Alias Jen Tan mengatasnamakan Anaknya Edy Aliman membuat pengikatan jual beli dengan Jhony Jaury yang bertindak selaku kuasa dari H. Mansur Dg Limpo di Notaris Susanto Wibowo, SH No.22 Tanggal 4 Desember 1992 atas tanah Persil No. 62 SII Kohir No. 2441 CI Luas 800 meter persegi dan Persil No. 53 Kohir No. 2441 CI luas 3.450 meter persegi total luas 4.250 meter persegi sesuai surat keterangan IPEDA tanggal 8 Desember 1987 antasanama H. Mansur Dg Limpo.

30 Desember 2006 oleh kuasa Eddy Aiman (Ibu Serli Puji) dengan pihak Chaidir Amir, SH selaku Kuasa H. Mansur Dg Limpo yaitu

  1. Rukin Binti H. Mansyur
  2. Saenab H. Mansur
  3. Aisyah Binti H. Mansur
  4. Hadijah Binti H. Mansur
  5. Abdullah Bin H. Mansur
  6. Abdul Kadir Bin H. Mansur

Mereka membuat akte jual beli Nomor 293/WN/KTM/XII/2006, 30 Desember 2006 di Notaris PPAT/ Widartiningsih, SH di Makassar sesuai ketetapan IPEDA 1987 antanama H. Mansur Dg Limpo

Bahwa surat IPEDA tanggal 8 Desember 1987 yang menjadi dasar pengalihan Hak antara Ahli Waris H. Mansur Dg Limpo dengan Eddy Aliman diduga Palsu oleh karena sesuai keterangan Surat Camat Rappocini Nomor 593.2/13/RPC/IV/2022 Tertanggal 18 April 2022 menerangkan bahwa, H. Mansur Dg Limpo tidak terdaftar dalam buku tanah yang ada di kantor kecamatan Rappocini Persil Nomor 62 SII dan Persil Nomor 53 Kohir Nomor 2441 Kampung Rappocini Blok.2

Pada tahun 2011 Soedirjo Aiman Alias Jeng Tan beserta anaknya Eddy Aiman mengajukan tuntutan Hukum kepada Pengadilan Negeri Makassar terhadap PT. Timurama dan Ricky Tandiawan dan lain-lain untuk mengosongkan lahan tersebut.

Tanggal 2 Mei 2012 Soedirjo Aiman Alias Jeng Tan beserta anaknya Eddy Aiman melakukan gugatan diterima ditingkat Pengadilan Negeri Makassar, Dikuatkan dengan Putusan Pengadilan Tinggi Hingga putusan Kasasi Pihak Timurama dan Ricky Tandiawan Ditolak.

  • Bagikan