Sementara Kontemporer, urai Komandan Pussenarmed pada 2021-2022 ini, prajurit itu harus berinovasi, kreatif, dan modern mengikuti perkembangan zaman.
Selanjutnya Kesemestaan, yakni mengerahkan seluruh kondisi yang ada di wilayah teritorial kodam. Lalu, diberdayakan menjadi potensi untuk mendukung kesejahteraan dan keamanan wilayah.
Terakhir, Kerakyatan, semua komponen bersama-sama membantu rakyat. Prajurit membangun kebersamaan dengan rakyat dan mencintai rakyat.
Danmen Armed 2/1/Kostrad pada 2011-2012 ini mengaku secara konsep teritorial di wilayah Kodam Hasanuddin, ia sudah mempelajari, kendati belum secara detail.
Totok Imam Santoso mengaku apa pun penugasan yang diberikan kepadanya itu ia jadikan sebagai amanah. “Tentu penugasan itu harus mempunyai nilai, hasilnya optimal, tepat sasaran, serta memberikan manfaat baik untuk TNI-AD, bangsa, dan negara,” bebernya.
Mantan Komandan Pusat Kesenjataan Armed ini tak memungkiri, dalam setiap penugasan yang dijalaninya, ada suka maupun duka. Tetapi, duka dapat dieliminasi dengan rasa bahagia dan bersyukur serta bekerja secara bersama-sama.
“Bekerja dengan hati selalu bersyukur, kebersamaan dengan masyarakat, anak buah, dan komponen bangsa yang lain. Setiap tugas di mana pun, jangan pernah merasa sendiri dan menganggap semuanya adalah saudara, keluarga, dan tim kita sendiri,” jelasnya.(eds/fajar)