“Jadi butuh perhatian terkait kondisi lingkungan dan sampahnya,”ucapnya.
Lanjutnya, jadi setelah dari MTQ ini, semua komunitas kita arahkan ke kampus UHO, dan di UHO akan ada sesi lanjutan lagi, semacam talkshow yakni talkshow tentang pengolahan sampah rumah tangga, bagaimana mengolah sampah domestik rumah tangga kita, dan yang kedua talkshow tentang bagaimana pilah-pilah sampah plastik, baik itu sampah plastik berat maupun sampah plastik ringan.
“Adapun respon teman-teman yang terlibat, apalagi kita sudah 3 tahun memegang kegiatan WCD ini, alhamdulillah respon dan keterlibatan teman-teman meningkat, jadi kita harapkan agar tidak sekedar satu kali satu tahun saja, ya tapi bisa diterapkan di komunitas maupun organisasi kita masing-masing, jadi respon mereka sangat antusias mengikuti kegiatan ini,”tandasnya
Sementara itu, Guru Sekolah Alam Kendari, Risna juga menyarankan kalau bisa kegiatan tahun depan, bagusnya bekerjasama dengan Dinas Kebersihan, jadi seperti yang rumput-rumput, biar ada pemotong rumputnya, istilahnya tidak hanya sampahnya yang dibersihkan, tapi lingkungan juga bisa jadi rapi.
“Harapannya kepada masyarakat agar berhenti membuang sampah sembarangan, terutama bekas tisu, kemudian dos-dos makanan, dan di MTQ ini banyak sekali sampah, dan kayaknya adalah sampah-sampah dari kegiatan tahun lalu, masih banyak yang menumpuk disini, karena mungkin tidak terangkat dengan baik,”pungkasnya.(IMR/FNN)