Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu mengatakan, Indonesia perlu memperkuat ketahanan kesehatan selain pangan dan energi. Sebab, selain pangan dan energi, ketahanan kesehatan adalah hal penting yang harus diperhatikan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
“Karena itu sejak awal saya yakin, vaksin Covid-19 di Indonesia bisa diproduksi mandiri, tanpa perlu impor. Mulai hari ini, vaksin IndoVac di luncurkan,” ucapnya.
Selain itu, Erick mengatakan pemerintah menjalin kerjasama dengan perusahaan farmasi global salahsatunya dengan perusahaan farmasi asal Inggris.
“Seperti kemarin yang ditandatangani juga di Inggris dengan Profactor, jadi mirip seperti tentu yang kita lakukan seperti hari ini kita kerja sama RnD-nya, tapi tentu dengan lisensi mereknya punya kita dan memproduksi di kita,” katanya.
Erick menjelaskan, kerja sama yang disepakati dengan Profactor adalah untuk vaksin hemofilia (kekentalan darah). Jalinan, kerja sama ini dibutuhkan supaya Indonesia bisa mengantisipasi pandemi atau penyakit-penyakit yang mungkin muncul di masa depan.
Lanjut Erick, ia juga ingin menjadikan Indonesia hub produksi vaksin dunia.
“Ini kita menjadi hubnya produksi untuk vaksin dunia. Profactor akan mendistribusikan ke Eropa dan Amerika, tapi Indonesia untuk Asia, Afrika, dan lain-lain. Inilah contoh kerja sama yang akan kita terus dorong ke depan,” paparnya.
“Tentu langkah awal ini akan dilanjutkan dengan langkah-langkah berikutnya yaitu kita terus mengkonsolidasikan daripada ekosistem kesehatan Indonesia,” imbuhnya.