“Oleh karena itu, kami dari pihak Imigrasi menerima dengan baik teman-teman dari mahasiswa dan yang mengatasnamakan masyarakat Nambo yang melakukan demonstrasi. Dan setelah menerima aspirasi ini, kami dari Imigrasi Kelas I Kendari bertindak secepat mungkin, dan ketika itu juga kita melakukan pengecekan langsung di lapangan,”bebernya
Lanjutnya, setelah kami melakukan pengecekan lapangan, petugas kami melakukan pertemuan dengan masyarakat yang berada di sekitar pertambangan tersebut, dan menemui penanggungjawab pertambangan pasir yang ada di Nambo.
“Oleh bapak Afriyan selaku penanggungjawab pertambangan lasir menyatakan bahwa sejauh ini dan selama ini, dulu memang ada orang asing disana, cuman mereka sudah meninggalkan tempat, mereka sudah pergi, dia tidak ada lagi disini (dilokasi pertambangan itu), karena mungkin merasa tidak nyaman disitu, karena dia ini adalah seorang investor, Jadi kemungkinan dia merasa tidak nyaman, karena selalu dirongrong oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab,”terangnya.
Kata Samuel, jadi orang asing, ini sudah meninggalkan Kendari dari tahun yang lalu, ini menurut pernyataan dari penanggungjawab tambang pasir yang ada di Nambo itu.
“Nah, untuk menyakinkan kami, bahwa betul tidak ada orang asing disitu, maka kami kerjasama dengan pemerintah daerah setempat, kami melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kelurahan atau RT/RWnya disitu, menanyakan apa betul tidak ada orang asing disini yang bekerja di Tambang Pasir Nambo tersebut, Semua mereka menjawab tidak ada,”jelasnya lagi.