FAJAR.CO.ID, KENDARI – Dalam rangka penurunan stunting, Pemerintah Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan launching gerakan orang tua asuh bebas stunting, Kamis (13/4/2023).
Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengatakan bahwa posisi Kota Kendari dari sisi stunting masih diangka 19,5 persen, yang memang terjadi penurunan yang sangat signifikan dibandingkan tahun 2022 lalu, yakni diangka 24 persen.
Sehingga, melalui launching tersebut yang merupakan salah satu terobosan Pemkot dalam rangka menurunkan angka stunting dengan melakukan kerja-kerja bersama atau gotong royong dengan melibatkan semua pihak.
Tidak hanya unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau pejabat dilingkungan Pemkot Kendari, tetapi pihaknya juga melibatkan elemen lain, seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Kementerian Agama, Pimpinan dan Anggota DPRD dan lembaga-lembaga lainnya termasuk unsur Forkopimda.
“Yang kemudian berdasarkan SK Wali Kota ada pembagian, beberapa pejabat mendapatkan atau mengampuh 2 atau 3 anak atau warga yang beresiko stunting,” ungkapnya.
Kata dia, gerakan orang tua asuh untuk stunting tersebut tidak hanya memberikan bantuan, tetapi yang lebih penting adalah memberikan edukasi dan pendampingan, sehingga pola hidup sehat dengan gizi yang cukup bisa diterangkan di masyarakat.
“Kita lakukan sejak 1 Maret sebenarnya sudah mulai kita sosialisasikan dan Alhamdulillah mendapat respon positif dari semua pihak yang terlibat,” katanya.
“Ini non APBD, jadi murni pihak-pihak yang ingin berpartisipasi diberi ruang untuk mengampuh, baik itu ibu hamil, bayi dibawah 2 tahun ataupun bayi dibawah 5 tahun untuk dilakukan pendampingan,” tambahnya.