Sambungnya menambahkan bahwa pentingnya kemandirian teknologi juga tercermin dalam Visi Indonesia 2045 yang mengarah pada Indonesia sebagai negara maju yang berdaulat di segala aspek, termasuk teknologi. Melalui kerjasama ini, PT AMI memberikan kontribusi nyata untuk mewujudkan visi tersebut dengan mengembangkan dan menerapkan teknologi Hydrometalurgi secara mandiri.
“Dengan adanya pengembangan teknologi Hydrometalurgi dalam skala nasional, Indonesia dapat mengurangi impor teknologi sekaligus meningkatkan nilai tambah di sektor pertambangan serta pengolahan nikel dan base metal lainnya. Selain itu, kemandirian teknologi juga dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi negara, seperti penciptaan lapangan kerja, transfer pengetahuan dan teknologi, serta peningkatan daya saing produk dalam negeri di pasar global,”
“Kesepakatan kerjasama ini menjadi langkah konkret dalam membangun fondasi kemandirian teknologi anak bangsa. Dengan melibatkan pelaku industri dan lembaga terkait, diharapkan Indonesia dapat terus maju dan berperan aktif dalam pengembangan teknologi tinggi untuk kepentingan pembangunan nasional,”tandasnya.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PT IKNJ , Kennard Alfred Wiradinata mengatakan selain nikel, base logam lainnya yang dihasilkan melalui penerapan teknologi Hydrometalurgi oleh PT AMI juga memiliki potensi besar dalam mendukung sektor-sektor vital di Indonesia.
“Produk-produk ini dapat digunakan secara langsung dalam sektor pertanian, industri manufaktur, dan sektor lainnya, mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri,”ungkapnya.