Pertumbuhan Ekonomi Naik, Tapi Angka Kemiskinan Malah Naik, Abdul Rahman Farisi Gagas Industri Pertambangan Yang Inklusif Di Sultra, Ini Penjelasannya

  • Bagikan

Kata Abdul Rahman, yang kedua, bagaimana soal penyertaannya, bagaimana UMKM diajak dalam menjadi bagian dari mata rantai bisnis seperti menjadi pemasok, sub kontrak bagi industri bisnisnya.

“Tapi mesti ada perlindungan yang serius mengenai perlindungan yang serius mengenai mekanisme pembayaran dan seterusnya, karena jangan sampai, justru seperti yang terjadi di beberapa keluarga kita, yang satpam yang sudah 5 – 10 tahun tapi belum dibayar, jangan sampai kita sudah main kecil, tidak dibayar lagi, kan kasihan, karena perputaran uang 10-20 juta bagi usaha kecil merupakan hal serius,”bebernya.

Lebih lanjut Abdul Rahman Farisi, bahwa yang ketiga, adalah soal Corporate Sosial Responsibility (CSR)nya, kenapa perlu kita ributkan? kan CSR inilah yang akan memberi Investasi Sumber Daya Manusia (SDM) kedepan, investasi soal baik bagi anak yang sudah putus sekolah, maupun pengembangan kapasitas.

“Yang ini kadang, saya kira, kalau saya lihat, termasuk saya baca dan saya cari literatur, termasuk dengan misalnya yang dilakukan oleh Pemprov, itu tidak pernah secara serius mengejar para pelaku industri pertambangan ini, yang terkait CSR, yang kepentingannya adalah untuk kepentingan investasi SDM,”

“Dulu saya pernah ketemu Direktur CSRnya PT. Antam, saya pernah dulu jajaki, Antam bikin program CSR, dia kursuskan kita punya anak muda yang mau sekolah, setelah dikursuskan dapat beasiswa NPDP, dan dulu saya pernah mau bikin disini, tapi terputus Covid 19,”

“Tapi saya kira, bisa di DPR, ini bisa didesign, artinya kita mendesign tiga hal, bagaimana di CVnya, bagaimana pola kemitraannya, yang intinya bagaimana CSRnya? CSRnya itu, tidak usah, jauh-jauh, tiga saja, fokus di pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan UMKM,”bebernya.

  • Bagikan