Sambungnya, meminta Pemerintah Provinsi Sultra agar kerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS), kemudian betul-betul cek lapangan, gunakan satgas yang ada, itu ada Dinas Pangan, suruh mereka berjalan aktif cek ke seluruh pasar. Itu ada yang supplay, ada yang naik, itu supplay distribusinya bermasalah, itu perlu diperbaiki.
“Setelah itu, saya minta Pj. Gubernur Sultra rajin membuat rapat inflasi sebulan sekali dengan zoom meeting dengan daerah-daerah Kabupaten/Kota, supaya kita bisa tahu secara spesifik Kabupaten/Kota mana yang tinggi inflasinya, jangan hanya Inflasi Provinsi, karena Inflasi Provinsi itu adalah gabungan angka dari Kabupaten/Kota,”
“Jadi Kabupaten/Kota mana yang tinggi inflasinya? Dan itu saya minta datanya dan saya juga punya data, dan kalau ada daerah yang Penjabat Kepala Daerahnya tinggi terus inflasinya, dan setelah kita cek ke bawah dia tidak kerja, ya, kita ganti,”tegasnya.
Untuk diketahui, Irjen Kemendagri Tomsi Tohir menerangkan, adapun 10 daerah dengan tingkat inflasi yang cukup tinggi di Indonesia saat ini yakni Provinsi Bangka Belitung dengan inflasi tertinggi 3,55 persen, Sulawesi Tenggara 3,46 persen, Malut 3,34 persen. Selanjutnya DI Yogyakarta 3,30 persen, Maluku 3,1 persen, Kaltim 3,07 persen, Jatim 3,01 persen, Kalsel 2,72 persen, Pabar 2,69 persen dan Jateng 2,49 persen dan 10 provinsi yang angka inflasinya terbaik/rendah di Indonesia yakni Gorontalo, Sulut, Sulbar, Papua, Jambi, Aceh, Kalteng, DKI Jakarta, Sumbar dan Riau.
Sedangkan, 10 Kota Tertinggi Inflasi yakni Tual, Baubau, Sibolga, Ternate, Yogyakarta, Kendari, Probolinggo, Surabaya, Samarinda dan Cirebon.