Karantina Sultra Implementasikan SSm QC dalam Fasilitasi Ekspor 56 Ton Biji Pinang ke Iran, Pj Gubernur Bilang Begini

  • Bagikan

Bambang apresiasi Karantina Sultra yang menginisiasi ekspor perdana komoditas asal Kendari, berupa biji pinang ke Iran.

“Semoga ke depannya ekspor komoditas lainnya dapat terealisasi. Bisa juga dengan kapal yang mengangkut tambang sekalian komoditas pertanian satu atau dua peti kemas,” ujar Bambang.

Provinsi Sultra memiliki komoditas potensi ekspor di sektor pertanian. Berdasarkan data IQFAST (Indonesian Quarantine Full Automatic Sistem) komoditas unggulan tahun 2023 yang memiliki potensi untuk diekspor adalah kopra sebanyak 28,46 ribu ton, jagung biji 39,99 ribu ton, kakao biji 5,83 ribu ton, biji mede 4,91 ribu ton, cengkeh 2,52 ribu ton, kelapa bulat 1,66 ribu ton, tepung kelapa 1,24 ribu ton, biji pinang 458 ton, dan pala 297 ton.

Pengembangan Wilayah Sentra Pinang

Saat ini komoditas biji pinang wilayah Sultra menjadi penyangga ekspor wilayah lain. Daerah penghasilnya tersebar di enam wilayah, yakni Kabupaten Konawe, Kota Kendari, Kota Bau-Bau, Kabupaten Konawe Selatan, dan Kabupaten Kolaka. Daerah tujuan, yaitu Jakarta, Surabaya, Medan, dan Semarang.

“Meski tidak masuk lima besar daerah wilayah penghasil pinang terbesar Indonesia, tetapi Sultra dapat ekspor ke Iran. Berkat kerja sama pemerintah daerah dan pusat dalam mendukungan fasilitasi ekspor ini,” ungkap Pj. Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto.

Ekspor perdana ini, Andap berharap, sebagai stimulan untuk meningkatkan produktivitas subsektor perkebunan dan lainnya. Tahun 2021, Andap mengatakan jumlah komoditas ekspor asal Sultra mencapai 13 jenis, sedangkan 2023 menurun. Tahun 2024 ini jumlah jenis komoditas ekspor bisa sama atau lebih dari tahun 2021.

  • Bagikan