Lanjut mantan Gubernur Akademi Militer (Akmil), memang kalau kita evaluasi, selama ini kita hampir sering, mungkin disini sudah berkali-kali kita nanam pohon mangrove, tapi dari persentase kehidupan, belum sesuai dengan yang diharapkan.
“Untuk itu harapan kita, mudah-mudahan kali nanti setelah ditanam, mungkin pak Danrem dikasih nama, satu mangrove satu Babinsa namanya, diikat satu-satu, kalau mati, itu wajib diganti, syukur-syukur kalau dari Polda mau, ada Bhabinkamtibmas diikat atasnya, kemudian ada nama, kalau ada 1000 berarti 500 Kodim, 500 dari Kepolisian, kasih nama by name, mati ganti, mati ganti, sampai mana yang tahan,”harap Jenderal dua bintang ini.
Kata Totok, bila hidup, dan paling tinggi, kasih promosi, misalnya mangrovenya paling bagus, naikkan, sekolahkan, pindahkan, karena ujiannya selama ini, persentase sekitar 20 persen yang hidup, itu sudah sangat bagus.
“Karena kalau kita lihat, pohon mangrove ini, kita sudah tahu bersama, ini sangat membantu kita terutama daerah-daerah pantai untuk menjaga abrasi, longsor, dan juga sebagai tempat limpahan ikan-ikan dan sebagainya, menghasilkan juga makanan mereka, jadi sangat banyak manfaatnya,”jelasnya.
Lebih lanjut Pangdam menyampaikan dan ini (penanaman mangrove) juga merupakan salah satu program unggulan pemerintah, dan mudah-mudahan dengan upaya kita yang maksimal.
“Makanya harapan saya kepada mungkin Kodim, Polres ditempat ini, tolong dirawat. Jangan hanya ditanam secara seremonial, setelah itu selesai, sehingga harapannya kedepan, kalau ditanam 100, yang hidup 120, yang 20nya siapa? Ya, tanaman liar yang juga hidup dengan kita, jadi jangan malah berkurang, dan itu pasti bisa, kalau ada kemauan,”pungkasnya.