Penari Tewas Tertusuk Keris Saat Ritual Napak Pertiwi di Rumah Polisi

  • Bagikan

Menurut Made Rispong, acara yang dilaksanakan hingga tengah malam tersebut dilaksanakan di rumah pribadi anggota Polri yang bertugas di Polresta Denpasar.

“Ya infonya dilaksanakan oleh oknum anggota kepolisian di Polresta,” jelasnya.

Saat acara berlangsung, korban yang menggenakan pakaian Rangda diduga mengalami kerauhan atau kesurupan.

Tubuh pemuda itu pun dites, lalu ditusuk dengan keris yang dibawa para peserta acara.

Dalam prosesi ritual itu, beberapa orang yang mengikuti acara akan menusuk-nusukan lalu mengurek keris ke tubuh penari.

Hal itu merupakan bagian dari ritual Napak Bumi. Saat seseorang menusuk dan mengurek ke pemuda 16 tahun yang menari rangda tanpa disadari warga yang ada di lokasi.

“Sang penari rangda tersebut langsung terjatuh dan tersungkur diiringi suara gamelan. Saat ditusuk dianggap tidak apa-apa. Tapi korban kemudian tersungkur, pas ditolong oleh tukang gamel dan diperiksa ternyata ada darah. Bajunya dilepas lalu diketahui terdapat luka tusukan,” tambahnya.

Saat itu juga, korban langsung dilarikan ke RSUD Wangaya, Denpasar untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Nahas nyawa Gede NEP tidak dapat tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia di RS Wangaya sekitar pukul 18.30.

Menurut informasi, luka tusukan itu tepat pada bagian jantung. Lokasinya sendiri bukan di sanggar atau pura, tapi di rumah pribadi di Jalan Sutomo, Nomor, 44.

“Infotmasi yang beredar, ritual itu digelar di rumah pribadi. Masalah ini sudah ditangani Polresta Denpasar dan pihak kepolisian sudah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi termasuk penyelenggara,” timpal Made Rispong.

  • Bagikan