Marcus pun merasa adanya ketidakadilan dari keputusan BWF kali ini.
Sebab, sebelumnya ada 3 negara (Denmark, India dan Thailand) yang terindikasi positif Covid-19 namun diberi kesempatan untuk dites ulang, yang akhirnya memaksa babak pertama mundur lima jam.
“Kalian mungkin tahu bahwa babak pertama hari ini diundur beberapa jam karena danya 7 kasus positif dari 3 negara lain. Setelah mereka di tes ulang, hasilnya smeua negatif.”
“Lalu, mengapa kami pun tidak mendapat perlakuan yang sama di sini?” protes Marcus.
“Dan jika memang ada peraturan ketat memasuki Inggris Raya akibat Covid-19, BWF seharusnya menerapkan sistem bubble yang menjamin keselamatan kami.”
“Seharusnya para pemain dikarantina sebelum turnamen ini. Agar adil, penumpang yang terbukti positif Covid-19 tadi sebaiknya dites ulang, karena seperti yang kita tahu dari 7 kasus positif dari 3 negara kemarin hasilnya negatif saat dites ulang hanya dalam 1 hari,” pungkas Marcus. (msn/fajar)