Ormas Bawa Sajam, Ini Pesan Putra Mahkota Kerajaan Laiwoi Kendari

  • Bagikan

“Karena sesuatu yang jelek jangan kita ikuti, yang harus kita ikuti adalah sesuatu yang baik, kalau orang diluar sana mengunakan itu, biarkan, kita jangan ikuti,” tegasnya.

Lalu ia juga menuturkan, ketika berbicara terkait Tamalaki sebagai perangkat adat, itu tidak boleh keluar dari ruhnya. Tidak boleh keluar atas nama Tamalaki kalau bukan kegiatan pelestarian kebudayaan dan penjaga marwah Tolaki.

“Itu jelas, itu memang harus ditekankan sama mereka, supaya kita ini tidak dinilai terus dengan isu miring dan itu akan merugikan kita secara kebudayaan,” kata Endry.

Endry berpesan kepada teman-teman semuanya yang tergabung dalam komunitas atau organisasi atau yang bernaung, atau bersifat kelembagaan struktur adat Tamalaki, ketika mereka turun aksi dengan mengunakan pakaian ormas, alangkah lebih baiknya jangan mengunakan atribut daripada adat, apalagi membawa senjata tajam.

“Kalau kita mau turun atas nama Tamalaki harus mengunakan pakaian adat, dan itu wajib kita bawa itu benda (Taawu), karena itu bagian daripada pakaian adat dan hanya dalam kegiatan menjaga dan melestarikan kebudayaan ,” imbuhnya.

“Contohnya saya, ketika waktu mau masuk ke Istana Negara di Bogor, saya punya keris mau ditahan, saya katakan lebih baik saya tidak masuk, karena kalau saya tidak bawa saya punya keris, karena kalau saya masuk tanpa keris berarti saya tidak mengunakan pakaian adat, karena senjata saya ini adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dengan tradisi pakaian adat di negeri saya,” ujarnya.

“Jadi saya menghimbau kepada seluruh ormas Tamalaki, organisasi komunitas yang sedang berkembang saat ini, mari kita pahamkan nilai-nilai tentang pengunaan dan membawa pusaka itu, supaya kita paham, cara memegang ada etikanya, cara menyimpan ada etika, cara membuka ada etikanya dan ini harus tertanam dalam diri kita, sebelum kita tahu ini, jangan kita coba-coba membawanya keluar, sebab ada orang yang mengerti, akan menertawakan kita, bukan kita tambah besar, justru kita makin mengecilkan diri kita sendiri,” himbaunya lagi.

  • Bagikan